Din Minimi bersama anggotanya foto bersama aktivis Acehnese Australia Association (AAA) yang berkunjung ke tempat persembunyiaanya, Sabtu (7/11/2015). Kunjungan AAA untuk mencari solusi dan menjembatani apa yang disuarakan oleh Din Minimi selama ini. |
PELAKU MENGAKU SEBAGAI DIN
MINIMI,
TEROR 28 LURAH
SIGLI
- Penelepon hitam alias orang tak dikenal mengatasnamakan Nurdin bin Ismail alias Din
Minimi meneror 28 lurah (kepala desa) di Kecamatan Batee, Pidie, Rabu (11/11)
sekitar pukul 00.30 WIB dini hari. Dia (orang tak dikenal) meminta jatah dana Alokasi Dana Gampong Rp 5
juta hingga Rp 10 juta per lurah (perkepala desa).
Dana
ADG tersebut merupakan dana tahap kedua
yang baru dicairkan lurah. Penelepon mengancam lurah “jika tak memberikan dana itu,
akibatnya tanggung sendiri”.
Tokoh
pemuda Batee, kepada Serambi, Rabu (11/11) mengatakan, kasus otk yang mengatasnamakan
Din Minimi dan memeras 28 lurah di kecamatan Batee ia mengetahui karena ada
seorang lurah yang melaporkan kepadanya.
“setelah ia
menyelidiki, ternyata semua lurah di
Kecamatan Batee punya nasib yang sama, yakni diancam oleh si otk yang
mengatasnamakan Din Minimi. tetapi, semua kepala desa tidak berani melapor
kepada media,” tangkasnya.
Kapolres Pidie, AKBP
Muhajir SIK MH, melalui Kasat Reskrim AKP P Harahap SH yang dihubungi Serambi,
Rabu (11/11) mengatakan, pihak Polsek Batee bersama camat telah mengumpulkan 28
lurah. Mereka dikumpulkan untuk diberikan penjelasan tentang adanya penelepon
gelap yang mengatasnamakan Din Minimi meminta uang dari sumber ADG.
Kepala desa diimbau supaya tidak sekali-kali memberikan
atau mentrasfer uang kepada si penelepon tersebut. “Sampai saat ini, belum ada yang
mengirimkan uang kepada si penelepon tersebut. Kasat Reskrim Polres Pidie
mengatakan “, Kami perkirakan yang menelepon untuk minta uang tersebut adalah
napi dari LP Tanjung Gusta, Sumatera Utara, bukan Din Minimi,”.
saat dihubungi
Serambi, Din Minimi menyatakan tidak pernah menelepon lurah untuk meminta dana
ADG. Ia juga tidak menyuruh anak buahnya untuk melakukan hal itu. “Nama saya
dicatut. Polisi saya minta mengusut pelakunya, sehingga tak merugikan semua
pihak,” kata Din Minimi.
(naz)(editlagi,dt).
(naz)(editlagi,dt).
No comments:
Post a Comment